Klaster Unggulan Jawa Timur
Deskripsi tentang klaster unggulan jawa timur
Deskripsi tentang klaster unggulan jawa timur
Pengembangan produk unggulan daerah (PUD) menjadi agenda tataran pemerintah pusat untuk meningkatkan perekonomian wilayah setempat. Salah satu kebijakan PUD melalui pendekatan One Village One Product (OVOP). Konsep OVOP merupakan pendekatan menuju klasterisasi produk unggulan daerah agar dapat berkembang dan memperbesar akses pasar secara luas dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang unik khas disetiap daerah.
Struktural dalam organisasi yang telibat dalam alur proses penyediaan bahan atau produk dari supplier bahan baku, proses produksi dan pemasaran produk untuk olahan berbasis produk lokal di Jawa Timur.
Read More
Struktural dalam organisasi yang telibat dalam alur proses penyediaan bahan atau produk dari supplier bahan baku, proses produksi dan pemasaran produk untuk olahan berbasis produk lokal di Jawa Timur.
Analisis kelembagaan rantai pasok dengan menggunakan metode Interpretive Structural Modelling berdasar elemen kunci / indikator meliputi program, kebutuhan, kendala dan lembaga yang terlibat dalam kelembagaan rantai pasok olahan pangan lokal. Pada struktural, terlihat berbagai tingkatan level dimana level kunci (terletak paling bawah) merupakan prioritas utama dan sangat penting untuk kelembagaan rantai pasok.
Pada analisis model kelembagaan rantai pasok pada berbagai agroekologi tersebar dalam matrik Dependent, Linkage, Independent dan Auntonomus sebagai dasar untuk merumuskan strategi pengembangan klaster agroindustri berbasis produk unggulan daerah.
Pada setiap kelembagaan rantai pasok pada klaster agroindustri pangan lokal yang terjadi, terdapat peluang munculnya risiko yang belum dipertimbangkan sehingga perlu adanya identifikasi, pengukuran dan penilaian resiko sehingga akan bisa meminimumlkan risiko kegagalan usaha yang terjadi.
Read More
Pada setiap kelembagaan rantai pasok pada klaster agroindustri pangan lokal yang terjadi, terdapat peluang munculnya risiko yang belum dipertimbangkan sehingga perlu adanya identifikasi, pengukuran dan penilaian resiko sehingga akan bisa meminimumlkan risiko kegagalan usaha yang terjadi.
Proses untuk melakukan minimasi risiko yang terjadi dalam kelembagaan rantai pasok meliputi identifikasi, pengukuran dan penilaian risiko dengan melibatkan 3 variabel dalam sistem produksi olahan pangan lokal yaitu bahan baku, proses produksi dan produk dengan menggunakan metode Fuzzy Failure Mode Effect Analysis. Strategi minimasi risiko dengan metode Analytical Hierarchy Process
Suatu proses penyusunan standar dalam proses produksi olahan pangan lokal dengan mengkombinasikan hasil preferensi konsumen dengan metode Indek Efektivitas dan pengujian laboratorium dengan metode Multiple Atribut untuk mendapatkan standar proses produksi olahan apel mengacu pada Standar Kualitas Produk baik SNI SII maupun Codex.
Read More
Suatu proses penyusunan standar dalam proses produksi olahan pangan lokal dengan mengkombinasikan hasil preferensi konsumen dengan metode Indek Efektivitas dan pengujian laboratorium dengan metode Multiple Atribut untuk mendapatkan standar proses produksi olahan apel mengacu pada Standar Kualitas Produk baik SNI SII maupun Codex.
Kompetensi keilmuan : Manajemen Agroindustri Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Kompetensi keilmuan : Manajemen Agroindustri Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Kompetensi keilmuan : Teknik dan Sistem Informasi Jurusan Teknik Industri
Kompetensi keilmuan : Teknologi Pengolahan Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
© Klaster Unggulan Jatim 2018. Hak Cipta Dilindungi